19 Maret 2019 1 menit

Buku Panduan Teknik Budidaya Jagung

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan karena banyak mengandung karbohidrat, kalium, asam jagung dan minyak lemak. Di Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah padi. Selain itu, jagung juga digunakan untuk bahan baku industri dan pakan ternak. Kebutuhan jagung di Kabupaten Banggai terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan industri yang memerlukan bahan baku jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka produksi jagung harus ditingkatkan. Produktifitas jagung di Kabupaten Banggai dari tahun 2010 sampai 2014 secara berturut-turut yaitu 35,76 ton/ha, 36,06 ton/ha, 37,68 ton/ha, 43,35 ton/ha, dan 44,38 ton/ha (BPS, 2015). Usaha peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya, salah satunya dengan perbaikan teknik pemupukan. Para petani umumnya masih menggunakan pupuk anorganik untuk meningkatkan produksi pertaniannya. Padahal penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dan terus menerus dapat merusak lingkungan, diantaranya struktur tanah menjadi keras dan mikroorganisme tanah menjadi berkurang yang berakibat pada menurunnya produktivitas tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan pupuk organik yang dapat mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, meningkatkan kemampuan menyimpan air, meningkatkan kemudahan pengolahan dan kesuburan tanah.


TuK Indonesia

Editor

Scroll to Top