2 September 2020 2 menit
Apakah uang Anda Merusak Hutan atau Melanggar Hak?
Melindungi hutan tropis dunia di Asia Tenggara, Amazon dan Basin Kongo adalah hal yang mendesak untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan menjaga planet tetap layak huni, namun hutan tersebut terus mengalami kerusakan dengan laju yang sangat cepat. Hutan tropis mengatur pola curah hujan global; menyerap dan menyimpan karbon; menyediakan kebutuhan dasar pangan, air, papan dan bahan obat-obatan bagi lebih dari 1 miliar penduduk; dan menjaga sebagian besar keanekaragaman hayati yang tersisa di daratan planet ini. Studi menunjukkan bahwa fragmentasi ekosistem hutan juga berkontribusi pada peningkatan penyakit zoonosis seperti Covid19 dan Ebola. Oleh karena itu, perlindungan hutan sangat penting bagi kesehatan masyarakat global.
Akan tetapi, hilangnya tutupan hutan tropis meningkat hampir dua kali lipat selama 10 tahun terakhir. Pada tahun 2017 saja, 11.9 juta hektar hutan tropis lenyap. Penyebab utamanya adalah pembukaan lahan untuk pertanian yang sering kali dilakukan secara ilegal. Di Asia Tenggara, perkebunan sawit, bubur kertas dan kertas, serta ekspansi industri perkebunan karet dan operasi pembalakan adalah pendorong utama terjadinya deforestasi dan degradasi lahan.
Di Brasil, ekspansi padang rumput untuk produksi daging sapi, eksploitasi kayu, dan ekspansi komoditas lain seperti kedelai, bubur kayu, dan kertas menjadi pendorong utama deforestasi dan degradasi lahan. Di Kongo, eksploitasi kayu dan produksi karet adalah beberapa sektor utama yang mendorong deforestasi.
IPCC memperkirakan bahwa 11% emisi gas rumah kaca (GRK) global berasal dari deforestasi dan degradasi dan menjadikannya sebagai penyebab utama perubahan iklim. Melindungi penyerap karbon penting ini berpotensi mengurangi emisi GRK hampir sepertiganya, menjadikannya salah satu langkah mitigasi yang paling efektif. Sektor yang merisikokan hutan juga dikaitkan dengan pelanggaran HAM yang serius sebagai akibat dari konflik lahan dengan masyarakat adat dan lokal dan praktik perburuhan yang eksploitatif, dan memiliki hubungan yang kuat dengan korupsi, penggelapan pajak dan kejahatan terorganisir. Badan kepolisian internasional INTERPOL memperkirakan bahwa pemasukan dari kayu ilegal saja bisa mencapai USD 100 miliar per tahun, “dicuci” melalui sistem keuangan internasional.
Situs web forestsandfinance.org mengungkap dana yang mengalir ke sektor-sektor komoditas yang memicu deforestasi dan degradasi lahan di Asia Tenggara, Afrika Tengah dan Afrika Barat serta Brasil.
Situs ini menampilkan:
» database yang dapat mendeteksi kesepakatan antara penyandang dana dan kliennya sejak tahun 2013.
» lembar penilaian kebijakan bank yang relevan untuk sektor kehutanan atas risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (LST).
» studi kasus atas klien yang tersangkut deforestasi dan pelanggaran HAM.
Klik link di bawah ini untuk unduh dokumen selengkapnya:
Apakah uang Anda Merusak Hutan atau Melanggar Hak (pdf)