14 Januari 2015 8 menit
Daftar bank di Indonesia
Informasi singkat tentang bank di Indonesia
Artikel ini dikutip dan diedit dari http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bank_di_Indonesia sesuai dengan kebutuhan redaksional tanpa bermaksud mengurangi substansi.
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.[1]
Kecuali disebutkan tersendiri, seluruh bank di bawah ini memiliki kantor pusat di Jakarta.
Bank sentral
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada aspek makroprudensial sistem perbankan secara makro.
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Sejak 2013, Agus Martowardojo menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution.
Bank umum konvensional
Bank pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Berikut ini adalah daftar bank pemerintah, yaitu:
-
Bank Mandiri (sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Pembangunan Indonesia)
-
Mutiara Bank (sebelum tanggal 16 September 2009 bernama “Bank Century“/”Bank CIC”, penyertaan saham sementara oleh Pemerintah Indonesia melalui LPS)
Bank swasta
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu:
Bank swasta nasional devisa
-
Bank BRI Agroniaga, sebelumnya dikenal sebagai “Bank Agroniaga”
-
Bank Anda (Surabaya), sebelumnya dikenal sebagai “Bank Antar Daerah”
-
Bank Artha Graha Internasional, sebelum bulan Mei 2005 bernama “Bank Interpacific”
-
Bank CIMB Niaga, sebelum tanggal 15 Oktober 2008 bernama “Bank Niaga” dan “Bank Lippo
-
Bank Hana, sebelum tanggal 17 Maret 2008 bernama “Bank Bintang Manunggal”
-
Bank Himpunan Saudara 1906 (Bandung)
-
Bank ICBC Indonesia, sebelumnya bernama “Bank Halim Indonesia”
-
Bank Maybank Indonesia, sebelumnya bernama “Bank Internasional Indonesia”
-
Bank Maspion (Surabaya)
-
Bank Mestika Dharma (Medan)
-
Bank MNC Internasional, sebelum tanggal 27 Oktober 2014 bernama “Bank ICB Bumiputera”/sebelumnya bernama “Bank Bumiputera Indonesia”
-
Bank Nusantara Parahyangan (Bandung)
-
Bank OCBC NISP, sebelum tanggal 7 Februari 2011 bernama “Bank NISP”
-
Bank of India Indonesia, sebelum tanggal 17 November 2011 bernama “Bank Swadesi”
-
Bank Permata, sebelum tanggal 18 Oktober 2002 bernama “Bank Bali”
-
Bank QNB Kesawan, sebelum tanggal 12 Desember 2011 bernama “Bank Kesawan”
-
Bank SBI Indonesia, sebelum tanggal 30 April 2009 bernama “Bank Indo Monex”
-
Bank Sinarmas, sebelumnya bernama “Bank Shinta Indonesia”
-
Bank UOB Indonesia, sebelum tanggal 19 Mei 2011 bernama “Bank UOB Buana”/sebelumnya bernama “Bank Buana Indonesia”
Bank swasta nasional nondevisa
-
Anglomas Internasional Bank (Surabaya)
-
Bank Andara, sebelum tanggal 30 Januari 2009 bernama “Bank Sri Partha”
-
Bank Artos Indonesia (Bandung)
-
Bank Bisnis Internasional (Bandung)
-
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Bandung)
-
Centratama Nasional Bank (Surabaya)
-
Bank Fama Internasional (Bandung)
-
Bank Nationalnobu, sebelum tanggal 12 November 2008 bernama “Bank Alfindo Sejahtera”
-
Bank Pundi Indonesia, sebelum tanggal 23 September 2010 bernama “Bank Eksekutif Internasional”
-
Bank Sahabat Purba Danarta (Semarang), sebelum tanggal 16 September 2009 bernama “Bank Purba Danarta”
Bank pembangunan daerah
Bank pembangunan daerah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi.
-
Bank BPD Aceh (Banda Aceh)
-
Bank Sumut (Medan)
-
Bank Nagari (Padang)
-
Bank Riau Kepri (Pekanbaru), dahulu dikenal sebagai Bank Riau
-
Bank Jambi (Jambi)
-
Bank Bengkulu (Kota Bengkulu)
-
Bank Sumsel Babel (Palembang), dahulu dikenal sebagai Bank Sumsel
-
Bank Lampung (Bandar Lampung)
-
Bank DKI (Jakarta)
-
Bank BJB (Bandung), dahulu dikenal sebagai Bank Jabar atau Bank Jabar Banten atau BPD Jawa Barat.
-
Bank Jateng (Semarang)
-
Bank BPD DIY (Yogyakarta)
-
Bank Jatim (Surabaya)
-
Bank Kalbar (Pontianak)
-
Bank Kalteng (Palangka Raya)
-
Bank Kalsel (Banjarmasin)
-
Bank Kaltim (Samarinda)
-
Bank Sulsel (Makassar)
-
Bank Sultra (Kendari)
-
Bank BPD Sulteng (Palu)
-
Bank Sulut (Manado)
-
Bank BPD Bali (Denpasar)
-
Bank NTB (Mataram)
-
Bank NTT (Kupang)
-
Bank Maluku (Ambon)
-
Bank Papua (Jayapura), dahulu dikenal sebagai BPD Irian Jaya
Bank campuran
Bank campuran adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
-
Bank ANZ Indonesia, sebelum 12 Januari 2012 bernama “ANZ Panin Bank”
-
Bank Agris, sebelum 5 September 2008 bernama “Bank Finconesia”
-
Bank Windu Kentjana International, sebelum tanggal 7 Februari 2008 bernama “Bank Multicor”
-
Bank Woori Indonesia, sebelum bulan Februari 2002 bernama “Bank Hanvit Indonesia”
Bank asing
Bank umum syariah
Bank swasta nasional devisa
Bank swasta nasional nondevisa
-
BCA Syariah, dahulu bernama “Bank UIB”
-
Bank BRI Syariah, dahulu bernama “Bank Jasa Arta”
-
Panin Bank Syariah, dahulu bernama “Bank Harfa”
-
Bank Syariah Bukopin, dahulu bernama “Bank Persyarikatan Indonesia”
-
Bank Victoria Syariah, dahulu bernama “Bank Swaguna”
Bank campuran
-
Bank Maybank Syariah Indonesia, dahulu bernama “Bank Maybank Indocorp”
-
Bank of Amerika (Bofa)(NYSE: BAC TYO: 8648, Bankofamerica.com kantor pusat Charlotte, Carolina Utara”
Unit usaha syariah bank umum konvensional
Bank pemerintah
Bank swasta nasional devisa
Bank pembangunan daerah
Bank asing
-
HSBC Amanah layanan ditutup di Indonesia (sumb:http://www.hsbcamanah.com/)
Bank perkreditan rakyat
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Per tanggal 18 Desember 2011, terdapat 1.683 BPR yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.[2]
Bank yang telah berhenti beroperasi
-
American Express (dicabut izin usaha sejak tanggal 24 Februari 2009)
-
Bank Artha Graha (merger dengan Bank Interpacific)
-
Bank Arta Niaga Kencana (merger dengan Bank Commonwealth sejak tanggal 10 Desember 2007)
-
Artamedia Bank (merger dengan Bank Permata)
-
Bank Asiatic (ditutup sejak tanggal 8 April 2004)[3]
-
Bank Barclays Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 7 Juli 2011, dahulu bernama “Bank Akita”)
-
Bank Dagang Bali (ditutup sejak tanggal 8 April 2004)[3]
-
Bank Dai-Ichi Kangyo Indonesia (merger dengan Bank Mizuho Indonesia)
-
Bank Danpac (merger dengan Bank CIC)
-
Bank Duta (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank Ekspor Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 1 September 2009, menjadiLembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
-
Bank Global International (ditutup sejak tanggal 13 Januari 2005)
-
Bank Haga (merger dengan Bank Rabobank International Indonesia sejak tanggal 24 Juni 2008)
-
Bank Hagakita (merger dengan Bank Rabobank International Indonesia sejak tanggal 24 Juni 2008)
-
Bank IBJ Indonesia (merger dengan Bank Mizuho Indonesia)
-
Bank IFI (dicabut izin usaha sejak tanggal 17 April 2009)
-
ING Indonesia Bank (ditutup sejak tanggal 6 Oktober 2004)
-
Jayabank International (merger dengan Bank Danamon)
-
Keppel Tat Lee Buana Bank (merger dengan Bank OCBC NISP (lama) kemudian berubah menjadi Bank OCBC Indonesia)
-
Lippo Bank (merger dengan Bank CIMB Niaga sejak tanggal 15 Oktober 2008)
-
Bank Merincorp (ditutup sejak tanggal 7 Agustus 2003)
-
Bank Nusa Nasional (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank OCBC Indonesia (merger dengan Bank OCBC NISP sejak tanggal 7 Februari 2011)
-
Bank Paribas-BBD Indonesia (ditutup sejak tanggal 5 Februari 2011, operasional bergabung dengan Bank BNP Paribas Indonesia)
-
Bank Patriot (merger dengan Bank Permata)
-
Bank Pikko (merger dengan Bank CIC)
-
Bank Pos Nusantara (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank Prasidha Utama (ditutup sejak tanggal 20 Oktober 2000)
-
Prima Express Bank (merger dengan Bank Permata)
-
Bank Rama (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank Ratu (ditutup sejak tanggal 20 Oktober 2000)
-
Bank Risjad Salim Internasional (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank Sakura Swadharma (merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia)
-
Bank Societe Generale Indonesia (ditutup sejak tanggal 25 April 2003)
-
Bank Tamara (merger dengan Bank Danamon)
-
Bank Tiara (merger dengan Bank Danamon)
-
Tokai Lippo Bank (merger dengan Bank UFJ Indonesia)
-
Bank UFJ Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 5 Oktober 2006, operasional bergabung dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ)
-
Bank UOB Indonesia (merger dengan Bank UOB Buana sejak tanggal 10 Juni 2010)
-
Bank Unibank (ditutup sejak tanggal 29 Oktober 2001)
-
Bank Universal (merger dengan Bank Permata)
-
Bank Windu Kentjana (merger dengan Bank Multicor sejak tanggal 18 Desember 2007)